54. SEORANG MANDAILING MENGAJAK KAMI UNTUK SIARAH
Pada hari ke empat, kami berada di Madinah. Seorang yang pernah naik ke bus kami ketika kami baru sampai ke Madinah ini dari Jeddah. Yaitu seorang Mandailing yang pernah menawarkan dirinya sebagai pemandu kami di Madinah, tiba-tiba datang ke maktab kami. Dia mengajak kami untuk dia temani jalan-jalan ke Quba, mesjid Qiblatain, Uhud, dan pekuburan Sayidina Hamsah. Tentu saja kami bersedia. Dan dia telah membawa bus yang dicarternya untuk perjalanan ini. Sementara kami diminta membayar 20 Riyal per satu orangnya.
Dia membawa bis dengan kapasitas penumpang 40 orang. Dalam waktu sebentar saja, orangnya sudah terkumpul. Lalu kami berangkat menuju tempat siarah yang dikatakannya.
Dalam perjalanan ini, tujuan kami yang pertama adalah gunung Uhud. Di mana gunung itu amat bersejarah bagi cerita perjuangan Islam. Dahulu ketika terjadi perang Uhud, sebagian sahabat tidak mengindahkan apa yang dinasehatkan oleh Nabi, tentang taktik perang ini. Sehingga banyak tentara Islam terbunuh dalam peperangan ini. Begitu sekilas sejarah mengenai gunung Uhud yang akan kami kunjungi ini.
Dalam perjalanan ini, banyak juga kami lewati kebun-kebun kurma di pnggir jalan raya yang kami lalui. Mataku dengan seriusnya memperhatikannya. Karena memang baru kali ini saya melihat kebun kurma.
Di tengah perjalanan, pemandu kami menunjuk sebuah istana yang ada di puncak bukit. Katanya itu istana raja Fhad. Raja yang berkuasa di negara Saudi Arabia. Istana itu nampak dari jauh. Karena kami sedang berada di dalam bis di jalan raya. Sementara istana itu berada di puncak bukit yang cuma bisa ditatap dari jauh saja. Tapi keindahan dan kemegahannya nampak walau dengan penglihatan sejauh itu. Hampir 20 menit setelah berangkat dari maktab, kami telah bisa melihat gunung Uhud yang ternyata amat besar. Sangat jauh memanjang.
Ketika bis telah berhenti, kami segera turun. Pemandu menunjuk gunung Uhud dari timurnya hingga ke baratnya. Dan ia juga menunjuk sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi. Dan di situlah dulu para sahabat Rasulullah bertahan. Tempat itulah yang sengaja dikatakan nabi Muhammad agar tidak ditinggalkan. Dan akhirnya mereka tinggalkan, sehingga kaum muslimin hampir kalah dan pelipis nabi sempat terluka dalam peperangan itu. Tapi akhirnya Islam bisa juga memenangkan peperangan itu.
Dalam keadaan berdiri begitu, kurogoh saku jacket tebalku untuk mengambil camera milik saya. Kubuka pembalutnya dan kuarahkan lensanya ke arah gunung Uhud. Tapi sayang ketika akan kupotret, ternyata baterenya habis. Sial bangat. Kuperhatikan ke kiri dan ke kanan. Di mana ada studio atau penjual batere camera. Tapi nampaknya tidak ada. Tapi aku yakin pasti ada. Tak mungkin tak ada di tempat rekreasi begini. Walaupun tempat ini namanya tempat siarah, tapi kelihatannya seperti tempat rekreasi saja. Sebab banyaknya pengunjung di lokasi ini.
Gunung itu terdiri dari bebatuan dan pasir. Tak satupun tanaman yang tumbuh diatasnya. Dari pangkal gunung hingga ujungnya, semua terdiri dari bebatuan dan pasir. Dan nampak berdiri kokoh di atas bumi Tuhan ini. Gunung Uhud adalah gunung terbesar di Madinah. Terletak sekitar 5 km dari pusat kotanya.
Cerita ini telah saya tulis menjadi sebuah buku. Anda bila temukan bukunya disini
Tuesday, March 10, 2009
Sunday, March 8, 2009
BELI ROKOK MARLBORO DI MINI MARKET
BELI ROKOK MARLBORO DI MINI MARKET
Sehabis main-main dengan anak Negro yang menggantikan ayahnya berjualan di depan hotel kami, saya lalu menyeberang jalan. Kemudian terus memasuki sebuah mini market ke arah kiri hotel kami.
Di dalam mini market ini saya temui barang dagangan seperti sayuran segar, cornet, jelly, snack-snack product Jeddah dan dan juga minuman segar dengan rasa berbagai macam buah. Pagi ini saya memilih membeli minuman rasa jeruk. Saya langsung meminumnya setelah saya bayar. Lama juga akhirnya mengobrol dengan pemilik mini market itu. Dia seorang keturunan India dengan Arab Saudi. Tapi nampak dari mukanya, wajahnya lebih dominan ke bangsa India. Orangnya amat ramah.
Ketika saya lagi duduk-duduk di situ, tiba-tiba seseorang datang mau membeli sesuatu. Kemudian penjual ini mengambil sesuatu dari bawah meja. Ketika transaksi jual beli ini sedang mereka lakukan, saya merasa heran. Kenapa rokok dagangannya harus disembunyikan di bawah meja.
Saya langsung bertanya, dan dia menerangkan bahwa rokok merupakan barang terlarang untuk diperjual belikan di sana. Sangat berbeda dengan di negara saya. Di tempat saya, malah rokoklah masukan devisa negara paling banyak. Tapi di sini malah dilarang.
Saya membawa banyak rokok untuk saya isap sendiri di Arab. Tapi bukan merek Marlboro. Saya langsung ingin mencoba. Kubeli rokok dagangannya dengan harga 6 Riyal. Kalau dibandingkan dengan harga rokok di negara saya, berarti lima kali lipat lebih mahal. Tapi tentu sudah murah kalau merupakan barang illegal.
Di mini market ini saya memperhatikan barang dagangannya. Cara menyusunnya, cara layanannya, semua memang lebih bagus dengan cara-cara dagang di negara saya. Cocok nampaknya kalau cara-cara dagang mereka kalau kita tiru.
Begitulah setelah saya lelah mengobrol dengan dia, saya langsung pergi ke hotel untuk istirahat. Di kamar, kami berbincang-bincang tentang sholat Jum’at. Kalau selama di Indonesia, tentu perempuan tak pernah melaksanakan sholat Jum’at. Tapi di Madinah ini, karena semua jemaah mengejar ingin melengkapi sholat Arbainnya, tentu ia akan melaksanakan sholat Jum’at bersama laki-laki. Padahal sholat Jum’at tidak pernah diwajibkan pada seorang perempuan. Yang wajib bagi mereka hanya sholat Zhuhur. Tapi khusus hari Jum’at, tidak ada sholat Zhuhur berjamaah di mesjid. Hanya ada sholat Jum’at. Lalu bagaimana dengan perempuan. Inilah yang jadi perbincangan kami. Tak ada seorangpun di antara kami yang mampu menjawabnya. Sebab di antara kami semua yang ada di kamar itu, seluruhnya pebisnis. Tak ada seorangpun yang berprofesi sebagai guru agama. Jadi yang ingin pergi ke Madinah atau ke Mekkah, ada baiknya menanyakan hal ini lebih dulu pada guru agama sebelum pergi ke tanah suci ini. Agar tidak lagi seperti kami. Kami melaksanakannya tanpa pengetahuan yang memadai.
Kami semua laki-laki dan perempuan akhirnya sama-sama pergi melaksanakan sholat jum’at di mesjid Nabawi.
Bila ingin membaca buku karangan saya mengenai haji,anda bisa memperoleh bukunya dengan mengklik link ini
Sehabis main-main dengan anak Negro yang menggantikan ayahnya berjualan di depan hotel kami, saya lalu menyeberang jalan. Kemudian terus memasuki sebuah mini market ke arah kiri hotel kami.
Di dalam mini market ini saya temui barang dagangan seperti sayuran segar, cornet, jelly, snack-snack product Jeddah dan dan juga minuman segar dengan rasa berbagai macam buah. Pagi ini saya memilih membeli minuman rasa jeruk. Saya langsung meminumnya setelah saya bayar. Lama juga akhirnya mengobrol dengan pemilik mini market itu. Dia seorang keturunan India dengan Arab Saudi. Tapi nampak dari mukanya, wajahnya lebih dominan ke bangsa India. Orangnya amat ramah.
Ketika saya lagi duduk-duduk di situ, tiba-tiba seseorang datang mau membeli sesuatu. Kemudian penjual ini mengambil sesuatu dari bawah meja. Ketika transaksi jual beli ini sedang mereka lakukan, saya merasa heran. Kenapa rokok dagangannya harus disembunyikan di bawah meja.
Saya langsung bertanya, dan dia menerangkan bahwa rokok merupakan barang terlarang untuk diperjual belikan di sana. Sangat berbeda dengan di negara saya. Di tempat saya, malah rokoklah masukan devisa negara paling banyak. Tapi di sini malah dilarang.
Saya membawa banyak rokok untuk saya isap sendiri di Arab. Tapi bukan merek Marlboro. Saya langsung ingin mencoba. Kubeli rokok dagangannya dengan harga 6 Riyal. Kalau dibandingkan dengan harga rokok di negara saya, berarti lima kali lipat lebih mahal. Tapi tentu sudah murah kalau merupakan barang illegal.
Di mini market ini saya memperhatikan barang dagangannya. Cara menyusunnya, cara layanannya, semua memang lebih bagus dengan cara-cara dagang di negara saya. Cocok nampaknya kalau cara-cara dagang mereka kalau kita tiru.
Begitulah setelah saya lelah mengobrol dengan dia, saya langsung pergi ke hotel untuk istirahat. Di kamar, kami berbincang-bincang tentang sholat Jum’at. Kalau selama di Indonesia, tentu perempuan tak pernah melaksanakan sholat Jum’at. Tapi di Madinah ini, karena semua jemaah mengejar ingin melengkapi sholat Arbainnya, tentu ia akan melaksanakan sholat Jum’at bersama laki-laki. Padahal sholat Jum’at tidak pernah diwajibkan pada seorang perempuan. Yang wajib bagi mereka hanya sholat Zhuhur. Tapi khusus hari Jum’at, tidak ada sholat Zhuhur berjamaah di mesjid. Hanya ada sholat Jum’at. Lalu bagaimana dengan perempuan. Inilah yang jadi perbincangan kami. Tak ada seorangpun di antara kami yang mampu menjawabnya. Sebab di antara kami semua yang ada di kamar itu, seluruhnya pebisnis. Tak ada seorangpun yang berprofesi sebagai guru agama. Jadi yang ingin pergi ke Madinah atau ke Mekkah, ada baiknya menanyakan hal ini lebih dulu pada guru agama sebelum pergi ke tanah suci ini. Agar tidak lagi seperti kami. Kami melaksanakannya tanpa pengetahuan yang memadai.
Kami semua laki-laki dan perempuan akhirnya sama-sama pergi melaksanakan sholat jum’at di mesjid Nabawi.
Bila ingin membaca buku karangan saya mengenai haji,anda bisa memperoleh bukunya dengan mengklik link ini
Thursday, January 15, 2009
Anak-anak Palestina telah dibantai
Anak-anak Palestina telah dibantai oleh pasukan-pasukan Jahudi.
Banyak penghafal-penghafal Al Qur'an di Palestina telah mati syahid karena pasukan Jahudi yang nampak penuh rencana. Selengkapnya anda bisa baca di Era Muslim. Kenapa demikian? Kenapa begitu beringas pasukan Israel memborbardir Gaza? Kenapa Palestina tidak punya senjata yang cukup? Kenapa mereka selalu kalah? Sambil menyalurkan aspirasi, saya tuliskan pula mengenai Irak. Negara Irak juga telah lumpuh oleh kekuatan Amerika Serikat. Kenapa bisa begitu? Ketika pasukan Multi Nasional memasuki Kota Basra untuk diduduki, ternyata Ketika Multi Nasional sampai di kota itu, rupanya kota Basra sudah hampir kosong. Hampir semua rakyat mengungsi, termasuk militernya. Dan banyak lagi ditemukan senjata pengebomb yang tidak dipakai. Pesawaatnya ditemukan kosong di satu perkebunan kurma. Pilotnya lari, pejuang di Irak tak tahu entah kemana semuanya. Multi Nasional dengan mudah menguasai Irak. Kenapa mereka tak mampu melawannya? Harusnya kita sebagai bangsa Indonesia membuat ini sebagai cermin. Kita jangan sampai mengalami yang demikian. Kita mesti bersatu dalam semua hal. Bersatu dalam menuntut ilmu, bersatu dalam meningkatkat rasa Nasionalisme. Bersatu dalam membangun negara ini sampai maju semaju-majunya. Dulu kita semua bangsa Indonesia sama-sama ditindas oleh Belanda. Dengan mudahnya mereka memindahkan kekuasan. Pernah dikuasai Portugis, Belanda, Inggeris, Jepang. Tapi semua dapat kita halau dengan rasa persatuan dan kesatuan yang amat kuat. Tidak ada perbedaan di antara semuanya di depan bangsa. Semuanya sama hak dan kewajiban.
Dengan susah payah kita merebut kemerdekaan. Semua kita bayar dengan darah dan nyawa. Dengan keberanian para pejuang kita dan tekad seluruh bangsa Indonesia, hingga kita terantar ke pintu kemerdekaan. Semua setelah tidak ada pilihan kedua selain Merdeka. Kita punya semboyan Merdeka atau Mati. Begitu kokohnya semangat kita. Begitu murninya perjuangan kita. Semoga terus demikian adanya. Jangan sampai kita seperti Irak. Banyak di antara rakyatnya yang tidak perduli dengan Pemimpinnya, sehingga pemimpinnya ditangkap seperti halnya rakyat biasa yang tidak punya apa-apa. Kota-kota dengan mudah diduduki Multi Nasional. Seharusnya kejadian seperti ini jangan pernah terjadi di Negara kita. Kita mesti bersatu untuk membangun. Bersatu
untuk mengokohkan diri. Bersatu untuk bisa membela diri kita. Bila kita kaji tentang Palestina, kenapa begitu payahnya kebersatuan di sana. Sehingga mereka harus berlumuran darah oleh serangan Israil yang tak dapat mereka hadapi karena kurangnya kebersamaan. Sebaiknya ini semua menjadi pelajaran berharga bagi kita. Saya bermaksud untuk membuat kita semakin bersatu dan tidak bermaksud seolah membiarkan Palestina tertindas. Tidak. Siapapun orangnya patut membela kebenaran. Bukan hanya orang Islam yang ada di Palestina. Agama lain seperti Kristen juga ada patut dibantu. Kita patut, memikirkan mereka karena mereka berada di pihak yang benar. Apalagi bila kebetulan satu agama dengan mereka.Mari kita bantu walau dengan pengumpulan dana, agar mereka bisa bertahan hidup. Memang di sana banyak orang Islam, tapi kita jangan silap. Peperangan antar negara tidak pernah membedakan agama. Seperti kita pada zaman
penjajahan. Belanda tidak pernah membedakan agama di Indonesia. Mereka ingin menjajah kita. Tapi kita bersatu padu. Akhirnya kita bisa mengusir pejajah dari bumi pertiwi Indonesia ini.
Bila ada unsur yang membedakan agama di dalam peperangan antar negara, itu hanya akan bermaksud memecah belah. Seperti halnya di Irak. Multi Nasional menganak emaskan kaum Si'ah daripada Sunni, padahal itu hanya satu cara untuk memecah belah. Akhirnya mereka terjatuh dan dikuasai oleh Negara lain. Saya sebagai penulis menjabarkan ini agar hati kita semua tergugah melihat apa yang telah terjadi di Palestina. Mari kita salurkan dana untuk membantu mereka. Agar perdamaian dunia bisa diwujudkan. Saya ingin bila semua kalangan agama membantu terciptanya keadilan di negeri Palestina. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita memihak yang benar. Baik yang beragama Hindu, Budha, Kristen, Protestan, dan juga aliran kepercayaan, marilah memberi sokongan dana pada saudara kita yang sedang membutuhkan. Jangan kita biarkan mereka menderita kelaparan di sana.
Selanjutnya sayapun ingin mengajak anak-anak muda indonesia agar lebih rajin belajar, agar kita bisa menandingi negara-negara barat nantinya. Baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam ilmu lainnya. Bila dari dulu kita merasa selalu kalah dalam hal ilmu pengetahuan, sekarang marilah terus belajar untuk menandingi mereka. Saat mereka bersetatus penajah, kita bersetatus dijajah, kita tentu tidak mampu. Mereka telah buka era modernisasi, dan kita belum juga mampu pada saat itu. Kita dilanda Krisis moneter pada menjelang tahun 2000, juga kita tak mampu mengejar ketinggalan. Sekarang di negara barat yang terjadi krisis yang amat parah. Mungkin saat inilah kita bisa belajar lebih tekun, agar kita bisa mengimbangi pengetahuan yang mereka miliki. Memang bicara mudah, tapi tanpa bicara, mungkin kita tak akan sama-sama tahu. Marilah kita tingkatkan semua untuk menuju yang lebih baik. Semoga Indonesiaku terus maju. Mari kita belajar agar punya ilmu yang setarap dengan mereka.
Banyak penghafal-penghafal Al Qur'an di Palestina telah mati syahid karena pasukan Jahudi yang nampak penuh rencana. Selengkapnya anda bisa baca di Era Muslim. Kenapa demikian? Kenapa begitu beringas pasukan Israel memborbardir Gaza? Kenapa Palestina tidak punya senjata yang cukup? Kenapa mereka selalu kalah? Sambil menyalurkan aspirasi, saya tuliskan pula mengenai Irak. Negara Irak juga telah lumpuh oleh kekuatan Amerika Serikat. Kenapa bisa begitu? Ketika pasukan Multi Nasional memasuki Kota Basra untuk diduduki, ternyata Ketika Multi Nasional sampai di kota itu, rupanya kota Basra sudah hampir kosong. Hampir semua rakyat mengungsi, termasuk militernya. Dan banyak lagi ditemukan senjata pengebomb yang tidak dipakai. Pesawaatnya ditemukan kosong di satu perkebunan kurma. Pilotnya lari, pejuang di Irak tak tahu entah kemana semuanya. Multi Nasional dengan mudah menguasai Irak. Kenapa mereka tak mampu melawannya? Harusnya kita sebagai bangsa Indonesia membuat ini sebagai cermin. Kita jangan sampai mengalami yang demikian. Kita mesti bersatu dalam semua hal. Bersatu dalam menuntut ilmu, bersatu dalam meningkatkat rasa Nasionalisme. Bersatu dalam membangun negara ini sampai maju semaju-majunya. Dulu kita semua bangsa Indonesia sama-sama ditindas oleh Belanda. Dengan mudahnya mereka memindahkan kekuasan. Pernah dikuasai Portugis, Belanda, Inggeris, Jepang. Tapi semua dapat kita halau dengan rasa persatuan dan kesatuan yang amat kuat. Tidak ada perbedaan di antara semuanya di depan bangsa. Semuanya sama hak dan kewajiban.
Dengan susah payah kita merebut kemerdekaan. Semua kita bayar dengan darah dan nyawa. Dengan keberanian para pejuang kita dan tekad seluruh bangsa Indonesia, hingga kita terantar ke pintu kemerdekaan. Semua setelah tidak ada pilihan kedua selain Merdeka. Kita punya semboyan Merdeka atau Mati. Begitu kokohnya semangat kita. Begitu murninya perjuangan kita. Semoga terus demikian adanya. Jangan sampai kita seperti Irak. Banyak di antara rakyatnya yang tidak perduli dengan Pemimpinnya, sehingga pemimpinnya ditangkap seperti halnya rakyat biasa yang tidak punya apa-apa. Kota-kota dengan mudah diduduki Multi Nasional. Seharusnya kejadian seperti ini jangan pernah terjadi di Negara kita. Kita mesti bersatu untuk membangun. Bersatu
untuk mengokohkan diri. Bersatu untuk bisa membela diri kita. Bila kita kaji tentang Palestina, kenapa begitu payahnya kebersatuan di sana. Sehingga mereka harus berlumuran darah oleh serangan Israil yang tak dapat mereka hadapi karena kurangnya kebersamaan. Sebaiknya ini semua menjadi pelajaran berharga bagi kita. Saya bermaksud untuk membuat kita semakin bersatu dan tidak bermaksud seolah membiarkan Palestina tertindas. Tidak. Siapapun orangnya patut membela kebenaran. Bukan hanya orang Islam yang ada di Palestina. Agama lain seperti Kristen juga ada patut dibantu. Kita patut, memikirkan mereka karena mereka berada di pihak yang benar. Apalagi bila kebetulan satu agama dengan mereka.Mari kita bantu walau dengan pengumpulan dana, agar mereka bisa bertahan hidup. Memang di sana banyak orang Islam, tapi kita jangan silap. Peperangan antar negara tidak pernah membedakan agama. Seperti kita pada zaman
penjajahan. Belanda tidak pernah membedakan agama di Indonesia. Mereka ingin menjajah kita. Tapi kita bersatu padu. Akhirnya kita bisa mengusir pejajah dari bumi pertiwi Indonesia ini.
Bila ada unsur yang membedakan agama di dalam peperangan antar negara, itu hanya akan bermaksud memecah belah. Seperti halnya di Irak. Multi Nasional menganak emaskan kaum Si'ah daripada Sunni, padahal itu hanya satu cara untuk memecah belah. Akhirnya mereka terjatuh dan dikuasai oleh Negara lain. Saya sebagai penulis menjabarkan ini agar hati kita semua tergugah melihat apa yang telah terjadi di Palestina. Mari kita salurkan dana untuk membantu mereka. Agar perdamaian dunia bisa diwujudkan. Saya ingin bila semua kalangan agama membantu terciptanya keadilan di negeri Palestina. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita memihak yang benar. Baik yang beragama Hindu, Budha, Kristen, Protestan, dan juga aliran kepercayaan, marilah memberi sokongan dana pada saudara kita yang sedang membutuhkan. Jangan kita biarkan mereka menderita kelaparan di sana.
Selanjutnya sayapun ingin mengajak anak-anak muda indonesia agar lebih rajin belajar, agar kita bisa menandingi negara-negara barat nantinya. Baik dalam ilmu pengetahuan maupun dalam ilmu lainnya. Bila dari dulu kita merasa selalu kalah dalam hal ilmu pengetahuan, sekarang marilah terus belajar untuk menandingi mereka. Saat mereka bersetatus penajah, kita bersetatus dijajah, kita tentu tidak mampu. Mereka telah buka era modernisasi, dan kita belum juga mampu pada saat itu. Kita dilanda Krisis moneter pada menjelang tahun 2000, juga kita tak mampu mengejar ketinggalan. Sekarang di negara barat yang terjadi krisis yang amat parah. Mungkin saat inilah kita bisa belajar lebih tekun, agar kita bisa mengimbangi pengetahuan yang mereka miliki. Memang bicara mudah, tapi tanpa bicara, mungkin kita tak akan sama-sama tahu. Marilah kita tingkatkan semua untuk menuju yang lebih baik. Semoga Indonesiaku terus maju. Mari kita belajar agar punya ilmu yang setarap dengan mereka.
Thursday, January 8, 2009
STILL STUDY IN GENERAL SCHOOL
STILL STUDY IN GENERAL SCHOOL IN EVERY MORNING
I pushed my daughter to study religion last week. Because I know that religion is a Golden Way. The best one than everything.
My daughter is studying in Junior High School in my Town Panyabungan, Indonesia. It is a general school. Religion lesson is not a first priority in that school, that's why I know that my daugther only knows a little about religion.
There are many kind of schools in my town. There are the general schools, there are the religion schools, there are the mixing of those.
At the first time I gave the choice for my daughter. Does she agree to study in religion school in every afternoon, or she stops study in general school and move to religion school? When I gave those choices, she was silent. She did not know how to answer. She did not like to study in religion school, but if she refuses my planning, She was afraid if I stop her to study in general school. When she though a lot about the choices, she made a conclusion that she agrees to study religion in every afternoon, but she will study in general school in every morning.
Actually, I liker her choice before, but I felt doubt if she didn't agree to study in religion school like pesantren. Bacause I could see that she was very busy to attend the course in every afternoon nowadays. I am afraid if she will stupid about religion, that's why I gave the choices like ultimate. After she agree to study in religion school even in afternoon, I am very satisfy to look her conclusion. I will be very happy to look her when she is adult. Because in my religion, to teach our children with the religion is an obligatory. God will punish me in hereafter if I woun't teach my children about it. So when she agrees to study in religion school or Madrasah, I am as a man who was getting many profits in my life.
I asked her to stop to attend the course for a while. Whenever she knows so much with religion, she may to continue to attend the course anymore. I told her this plan. She agree all of my advices.
I know that the general lessons such as Matematic, Biologi, Chemist is an important lesson. But the religion lesson is more important. We woun't get any sin without study matematic, but we will get sin and go to hell without study religion. But everything is okay now. I can say that my daughter has been obeying me nowadays. Thank you my God.
I pushed my daughter to study religion last week. Because I know that religion is a Golden Way. The best one than everything.
My daughter is studying in Junior High School in my Town Panyabungan, Indonesia. It is a general school. Religion lesson is not a first priority in that school, that's why I know that my daugther only knows a little about religion.
There are many kind of schools in my town. There are the general schools, there are the religion schools, there are the mixing of those.
At the first time I gave the choice for my daughter. Does she agree to study in religion school in every afternoon, or she stops study in general school and move to religion school? When I gave those choices, she was silent. She did not know how to answer. She did not like to study in religion school, but if she refuses my planning, She was afraid if I stop her to study in general school. When she though a lot about the choices, she made a conclusion that she agrees to study religion in every afternoon, but she will study in general school in every morning.
Actually, I liker her choice before, but I felt doubt if she didn't agree to study in religion school like pesantren. Bacause I could see that she was very busy to attend the course in every afternoon nowadays. I am afraid if she will stupid about religion, that's why I gave the choices like ultimate. After she agree to study in religion school even in afternoon, I am very satisfy to look her conclusion. I will be very happy to look her when she is adult. Because in my religion, to teach our children with the religion is an obligatory. God will punish me in hereafter if I woun't teach my children about it. So when she agrees to study in religion school or Madrasah, I am as a man who was getting many profits in my life.
I asked her to stop to attend the course for a while. Whenever she knows so much with religion, she may to continue to attend the course anymore. I told her this plan. She agree all of my advices.
I know that the general lessons such as Matematic, Biologi, Chemist is an important lesson. But the religion lesson is more important. We woun't get any sin without study matematic, but we will get sin and go to hell without study religion. But everything is okay now. I can say that my daughter has been obeying me nowadays. Thank you my God.
Subscribe to:
Posts (Atom)